Headlines News :
Home » » Terapi Penyakit Sariawan dan Gangguan Gigi

Terapi Penyakit Sariawan dan Gangguan Gigi

Written By Rahman ramadhan on Senin, 31 Maret 2014 | 01.27


Penyebab Sariawan



Sariawan (Stomatitis aphtosa) adalah luka kecil menyakitkan di dalam rongga mulut, yang memiliki diameter sekitar 2-5 mm. Sariawan biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Sariawan biasanya terjadi selama 5-7 hari dan sembuh dalam 2 minggu tanpa jaringan parut. Sariawan merupakan keluhan sehari-hari bagi sebagian orang. Umumnya tidak terlalu berbahaya, namun sangat menganggu karena membuat orang susah makan dan bahkan terasa sakit saat mulut dipakai untuk berbicara.
Sariawan identik dengan kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin itu memang mengakibatkan jaringan di dalam rongga mulut dan jaringan penghubung antara gusi dan gigi mudah robek yang akhirnya menyebabkan sariawan. Namun, kondisi tersebut dapat diatasi jika kita sering mengonsumsi buah dan sayuran.
Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar yang terkadang menyebabkan penderita sulit untuk menelan makanan, dan bila sudah parah dapat menyebabkan demam. Gangguan sariawan dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi yang masih berusia 6 – 24 bulan.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologis (seperti emosi dan stres) juga merupakan faktor penyebab terjadinya sariawan. Kondisi lainnya yang diduga memicu sariawan yaitu kekurangan vitamin B, vitamin C, serta zat besi; luka tergigit pada bibir atau lidah akibat susunan gigi yang tidak teratur; luka karena menyikat gigi terlalu keras atau bulu sikat gigi yang sudah mengembang; alergi terhadap suatu makanan (seperti cabai dan nanas); gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi); menurunnya kekebalan tubuh (setelah sakit atau stres yang berkepanjangan); dan adanya infeksi oleh mikroorganisme.
Penyebab pasti sariawan tidak selalu diketahui, namun berbagai faktor diketahui bisa meningkatkan risiko. Misalnya saja, stres dan kondisi hormonal yang tidak seimbang, maupun beberapa gangguan di saluran pencernaan bisa meningkatkan risiko sariawan.

• Makanan pedas

Makanan yang sangat pedas juga bisa menyebabkan sariawan. Sebab makan makanan pedas berlebihan dapat meningkatkan panas tubuh Anda. Akumulasi panas tubuh tersebut pada gilirannya nanti dapat menjadi penyebab sariawan.

• Trauma

Sariawan dapat terbentuk pada daerah bekas terjadinya luka penetrasi akibat trauma. Umumnya sariawan terjadi karena bibir tergigit saat berbicara atau saat mengunyah, akibat perawatan gigi, makanan atau minuman terlalu panas, dan sikat gigi. Trauma bukan faktor yang berhubungan dengan berkembangnya SAR pada semua penderita, tetapi trauma dapat dipertimbangkan sebagai faktor pendukung.

• Genetik

Faktor ini dianggap mempunyai peranan yang sangat besar pada pasien yang menderita SAR. Bila kedua orangtua menderita SAR, besar kemungkinan timbul SAR pada anak-anaknya. Pasien dengan riwayat keluarga SAR akan menderita SAR sejak usia muda dan lebih berat dibandingkan pasien tanpa riwayat keluarga SAR.

• Gangguan immunologi

Salah satu penelitian mungungkapkan bahwa respon imun yang berlebihan pada pasien SAR menyebabkan ulserasi lokal pada mukosa.

• Alergi dan sensitivitas

Alergi adalah suatu respon imun spesifik yang tidak diinginkan (hipersensitifitas) terhadap alergen tertentu. SAR dapat terjadi karena sensitivitas jaringan mulut terhadap beberapa bahan pokok yang ada dalam pasta gigi, obat kumur, lipstik, permen karet, bahan gigi palsu atau bahan tambalan, serta bahan makanan. Setelah kontak dengan beberapa bahan yang sensitif, mukosa akan meradang. Gejala ini disertai rasa panas, kadang timbul gatal-gatal, dapat juga berbentuk vesikel kecil, tetapi sifatnya sementara dan akan pecah membentuk daerah erosi kecil dan ulser yang kemudian berkembang menjadi SAR.

• Stres

Stres merupakan respon tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan yang terjadi terus menerus yang berpengaruh terhadap fisik dan emosi. Stres dinyatakan merupakan salah satu faktor yang berperan secara tidak langsung terhadap ulser stomatitis rekuren ini.

• Defisiensi nutrisi

SAR dapat terjadi karena kekurangan nutrisi, antara lain defisiensi zat besi, defisiensi asam folat, defisiensi vitamin B12, defisiensi Zink. Faktor nutrisi lain yang berpengaruh pada timbulnya SAR adalah vitamin B1, B2 dan B6.

• Hormonal

Pada wanita, sering terjadi SAR di masa pra-menstruasi. Bahkan banyak yang mengalaminya berulang kali. Keadaan ini diduga berhubungan dengan faktor hormonal. Hormon yang dianggap berperan penting adalah estrogen dan progesteron. Dua hari sebelum menstruasi akan terjadi penurunan estrogen dan progesteron secara mendadak. Penurunan estrogen mengakibatkan terjadinya penurunan aliran darah sehingga suplai darah utama ke perifer menurun dan terjadinya gangguan keseimbangan sel-sel termasuk rongga mulut, memperlambat proses keratinisasi sehingga menimbulkan reaksi yang berlebihan terhadap jaringan mulut dan rentan terhadap iritasi lokal sehingga mudah terjadi SAR. Progesteron dianggap berperan dalam mengatur pergantian epitel mukosa mulut.

• Infeksi bakteri

• Penyakit sistemik

Beberapa kondisi medis yang berbeda dapat dikaitkan dengan kehadiran SAR. Bagi pasien yang sering mengalami kesulitan terus-menerus dengan SAR harus dipertimbangkan adanya penyakit sistemik yang diderita dan perlu dilakukan evaluasi serta pengujian oleh dokter. Beberapa kondisi medis yang dikaitkan dengan keberadaan ulser di rongga mulut adalah penyakit Behcet’s, penyakit disfungsi neutrofil, penyakit gastrointestinal, HIV-AIDS, dan sindroma Sweet’s.

• Obat-obatan

Penggunaan obat nonsteroidal anti-inflamatori (NSAID), beta blockers, agen kemoterapi dan nicorandil menempatkan seseorang pada risiko yang lebih besar untuk menderita SAR.

• Herpes

Waspada, herpes merupakan salah satu infeksi virus umum yang bisa juga menyebabkan sariawan atau luka di dalam mulut.

• Iritasi kulit

Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan iritasi kulit yang juga dapat membuat Anda terkena sariawan, salah satunya adalah pemakaian obat kumur yang sangat kuat.

• Merokok

Merokok merupakan salah satu aktivitas yang bisa menyebabkan peradangan di dalam mulut. Jika Anda seorang perokok dan sering sariawan, sebaiknya konsultasi ke dokter karena bisa jadi itu merupakan gejala kanker mulut.

Terapi Sariawan Menggunakan Rokok Sin

Sariawan dan Gangguan Gigi

Kandungan Rokok SIN : Sirih/ Seureuh, Kayu Siwak
Dosis : 1 Gayung Air = 1 Batang Rokok. (Didihkan satu gayung air, setelah air mendidih campurkan satu batang Rokok SIN yang sudah dibuka. Diamkan sampai dingin/hangat kuku, lalu kumur-kumur dengan air tersebut. Lakukan secara rutin.)

Hisaplah salah satu merek dari Rokok Sin, kemudian asapnya di tahan di rongga mulut sekitar 11 detik, kemudian asap di keluarkan melalui mulut. Lakukan terus sampai kondisi sakit hilang.





Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Buat Website Anda Disini !!!

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Rokok Herbal Sin Kesehatan | Khasiat dan Sehat | Agen Rokok Sin Jakarta - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template